Rao mengatakan India harus mencari sekutu guna menghadapi kekuatan ekonomi dan militer China. AS sendiri, selama dua tahun terakhir merupakan pemasok senjata utama India.
"Ini adalah kesempatan bagi India untuk menyelaraskan kepentingannya dengan lebih kuat dan tegas dengan AS sebagai mitra strategis utama dan menanamkan lebih banyak energi ke dalam hubungan dengan Jepang, Australia, dan ASEAN," ujar Rao dalam tulisannya yang dimuat surat kabar
The Hindu.
Sementara itu, seperti dilansir
Reuters, AS melalui Menteri Luar Negeri Mike Pompeo telah menyampaikan belasungkawa atas gugurnya 20 tentara India dalam pertempuran tanpa senjata dengan pihak China di perbatasan pada awal pekan.
"Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada rakyat India atas nyawa yang hilang sebagai akibat dari konfrontasi baru-baru ini dengan China. Kami akan mengingat keluarga para prajurit, orang-orang terkasih, dan masyarakat saat mereka bersedih," cuit Pompeo dalam akun Twitter-nya pada Jumat (19/6).
Ketegangan antara India dan China sendiri kembali meletus pada awal Mei. Di mana tentara kedua negara terlibat bentrokan di perbatasan Ladakh.
Perseteruan terbaru keduanya terjadi pada Senin malam (15/6), yang membuat 20 tentara India meninggal dunia dan pasukan China terluka.
Presiden AS, Donald Trump juga telah menawarkan diri untuk memfasilitasi penyelesaikan masalah keduanya. Namun tawaran tersebut telah ditolak, baik oleh pihak India maupun China.
BERITA TERKAIT: