Peringatan tersebut dirilis oleh kantor berita resmi
KCNA pada Selasa (16/6). Di mana sebelumnya, pejabat senior Partai Pekerja Korea (WPK) sekaligus adik Kim Jong Un, Kim Yo Jong, juga telah memberikan peringatan akan mengerahkan militer untuk tindakan selanjutnya.
Dilansir
Reuters, KPA mengatakan, pihaknya telah mempelajari rencana aksi untuk memasuki Zona Demiliterisasi (DMZ) sebagai benteng pertahanan sesuai dengan pakta antar-Korea.
"Tentara kami akan dengan cepat dan menyeluruh mengimplementasikan setiap keputusan dan perintah partai serta pemerintah," ujar KPA yang dikutip oleh media tersebut.
Ketegangan antara Pyongyang dan Seoul baru-baru ini dipicu oleh aksi beberapa kelompok pembelot yang secara teratur mengirim selebaran, bersama dengan makanan, uang kertas satu dolar AS, radio minik, hingga USB yang berisi drama dan berita dari Korea Selatan.
Pengiriman "paket" tersebut biasanya dilakukan dengan menggunakan balon di perbatasan atau botol melalui sungai.
Menanggapi hal tersebut, Korea Utara memperingatkan akan memutus hubungan antar-Korea jika Korea Sleatan tidak segera melakukan tindakan tegas terhadap aksi para pembelot.
Hingga saat ini, Korea Selatan diketahui telah megambil tindakan hukum terhadap dua kelompok pembelot yang telah menyulut ketegangan kedua negara.
Meski begitu, kelompok-kelompok tersebut juga dikabarkan terus melakukan aksinya.
BERITA TERKAIT: