Di hadapan para demonstran saat melakukan pawai Black Lives Matter di London pada Sabtu (6/6), Joshua bahkan menggambarkan rasisme sebagai pandemik.
Olahragawan papan atas tersebut memang mengikuti rangkaian arak-arakan di jalanan kota Watford, kota asalnya. Ketika para demonstran sampai di sebuah taman, Joshua membacakan puisi terkait dengan rasisme.
"Virus ini telah dinyatakan sebagai pandemik. Ini di luar kendali," ujar Joshua seperti dilansir
Reuters.
"Dan saya tidak berbicara tentang Covid-19. Virus yang saya bicarakan disebut rasisme," sambungnya.
Juara dunia IBF, WBA, dan WBO tersebut menekankan, semua orang sudah tidak bisa tetap diam atas pembunuhan yang tidak masuk akal hanya karena warna kulit mereka.
“Kita perlu berbicara dalam demonstrasi damai, sama seperti hari ini, Watford melakukannya dengan sangat baik," ucap Joshua yang mengenakan penyangga lutut. Ia terluka selama latihan pada pekan ini.
"Kita tidak boleh menggunakan demonstrasi untuk motif egois dan mengubahnya menjadi kerusuhan dan penjarahan," imbuhnya.
Selain Joshua, pesepak bola Crystal Palace, Andros Townsend, juga ikut menyuarakan dukungannya atas anti-rasisme melalui Twitter. Ia juga mempertanyakan pemerintah yang melarang diadakannya demonstrasi dengan alasan Covid-19.
“Saya merasa lucu bagaimana orang yang berkuasa menggunakan Covid-19 untuk mencoba dan menghentikan protes #BlackLivesMatter di Inggris. Jangan bersembunyi di balik virus, katakan alasan sebenarnya! #BlackLivesMatter," cuitnya.
Sebelumnya, Menteri Kesehatan Matt Hancock sudah mendesak warga Inggris untuk tidak ikut mengadakan protes anti-rasisme seperti yang dilakukan oleh AS dengan alasan pandemik Covid-19.
BERITA TERKAIT: