Dalam sebuah pernyataan yang dikutip
CNA, Kamis (4/6), Snap Inc. mengungkapkan tidak akan lagi mempromosikan akun Trump di bagian Discover Snapchat. Sebelumnya, Snapchat mengatakan akun Trump tidak memenuhi syarat.
"Kami tidak akan memperkuat suara yang menghasut kekerasan rasial dan ketidakadilan dengan memberi mereka promosi gratis di Discover," ujar Snap Inc. dalam pernyataannya.
"Kekerasan rasial dan ketidakadilan tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan kita berdiri bersama dengan semua yang mencari perdamaian, cinta, kesetaraan, dan keadilan di Amerika," tambahnya.
Meski begitu, perusahaan mengatakan, akun Trump masih tetap bisa diakses publik. Di mana isinya sebagian besar merupakan kampanye dan tidak mengandung retorika yang kerap ia gunakan di Twitter.
Setelah pengumuman tersebut, sahan Snap Inc. kemudian turun 2,4 persen.
Sementara itu, rival Trump dari Partai Demokrat, Joe Biden, memanfaatkan langkah tersebut. Dalam video yang ia unggah ke Snapchat, Biden mengatakan sembari menyeringai bahwa ia bangga telah mencalonkan diri sebagai Presiden AS dan masih berada di Snapchat.
Di sisi lain, manjer kampanye Trump, Brad Parscale, menuding Snap Inc. berusaha untuk mencurangi pemilihan dengan menekan konten Trump dan mempromosikan Biden.
Ia juga mengklaim Snapchat banyak berisi video kekerasan dan protes di AS yang bisa memecah belah.
Sebelum Snapchat, Twitter sudah terlebih dulu menindak akun Trump dengan memberi label pengecekan fakta di beberapa tweetnya.
Meski begitu, Facebook menolak untuk mengambil tindakan apa pun pada unggahan Trump yang sama. Itu memicu karyawan Facebook melakukan protes terhadap Mack Zuckerberg pada Senin (1/6).
BERITA TERKAIT: