Namun jurubicara Pentagon, Jonathan Rath Hoffman, mengatakan saat ini pasukannya berada dalam status siaga tinggi namun belum dikerahkan untuk mendukung pertahanan operasi otoritas sipil.
"Elemen-elemen tugas aktif ditempatkan di pangkalan-pangkalan militer di National Capitol Region tetapi tidak di Washington DC," ujar Hoffman dalam sebuah pernyataan yang dikutip
Sputnik, Rabu (3/6).
Adapun pengerahan pasukan sendiri sesuai dengan arahan Presiden Donald Trump untuk memobilisasi sumber daya militer guna memulihkan ketertiban.
Trump juga merekomendasikan agar setiap gubernur negara bagian mengerahkan National Guard dalam jumlah tinggi di jalan-jalan. Jika para gubernur gagal menertibkan wilayah, Trump mengancam akan mengerahkan militer di lokasi.
Sementara itu, pada Senin (1/6), kendaraan militer juga terlihat di Washington DC bersama dengan pasukan polisi militer di jalan-jalan.
Protes di AS sendiri merupakan bentuk kemarahan warga atas kematian Floyd yang dibunuh oleh seorang polisi kulit putih saat proses penahanan.
Berdasarkan video yang viral di media sosial, leher Floyd dicekik oleh lutut petugas polisi tersebut selama hampir sembilan menit. Floyd sendiri sempat mengerang kesakitan dan mengaku tidak bisa bernapas atas tindakan polisi.
BERITA TERKAIT: