Minggu dini hari (26/4), STC mengungkapkan akan menetapkan pemerintahannya sendiri di wilayah-wilayah kendali mereka.
Pengumuman tersebut langsung dikecam oleh koalisi yang didukung Arab Saudi dengan menyatakan langkah tersebut memperbarui konflik dan STC akan mendapatkan konsekuensinya.
Saksi mata
Reuters melaporkan, terlihat pasukan bersenjata STC di Aden sudah ditempatkan. Dalam sebuah pernyataan, STC mengumumkan peraturan darurat di Aden dan semua gubernur selatan.
Tahun lalu, STC yang didukung oleh Uni Emirat Arab (UEA), menyalahkan pemerintahan Abd-Rabbu Mansour Hadi dan merebut Aden, serta memperluas wilayahnya ke selatan.
"Pengumuman oleh dewan transisi yang disebut niatnya untuk mendirikan pemerintahan selatan adalah dimulainya kembali pemberontakan bersenjatanya dan pengumuman penolakannya dari penarikan penuh dari perjanjian Riyadh," ujar Menteri Luar Negeri Yaman Mohammed Al-Hadhrami.
Dalam pernyataan tersebut, STC juga akan menanggung sendiri konsekuensi dari langkah berbahayanya itu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: