Jumat dini hari (6/3), Turki menembakkan gas air mata ke arah penjaga perbatasan Yunani. Tujuannya adalah agar ribuan migran dapat masuk dengan mudah ke negara tersebut.
Alhasil,
Reuters melaporkan, pasukan Yunani menggunakan meriam air berusaha untuk membubarkan para migran yang berkerumum di perbatasan. Diikuti oleh tembakkan gas air mata di sisi Turki.
"Serangan (itu) dikoordinasikan oleh drone. Terlepas dari intimidasi, serangan-serangan ini tgerjadi dari polisi Turki untuk membantu para migran melewati garis batas pagar," ujar seorang pejabat pemerintah Yunani.
Sebelumnya, Turki menyatakan tidak akan lagi menampung ribuan migran yang terjebak di perbatasan sesuai dengan kesepakatan dengan Uni Eropa pada 2016.
Upaya saling serang tembakan gas air mata juga terjadi pada Rabu (4/3) di pos perbatasan Kastanies. Turki menuding pasukan Yunani menembak mati empat migran, namun tudingan tersebut langsung ditolak oleh pihak Athena yang mengatakan Turki berusaha membantu migran menyebrangi perbatasan.
"Mengapa Turki menembakkan gas air mata ke sisi perbatasan Yunani? Yunani menembakkan gas air mata ke kami, mereka menembakkan gas air mata di kantor polisi kami di perbatasan. Kami merespons itu," ujar Menteri Dalam Negeri Turki, Suleyman Soylu.
BERITA TERKAIT: