Diketahui, India mencatat 30 kasus virus corona. Meskipun hanya sedikit, namun Badan Intelijen mengatakan India tidak memiliki tindakan pencegahan yang tepat. Kemungkinan potensi penyebaran virus bisa menjadi tinggi mengingat populasi India yang padat.
Badan Intelijen AS juga berfokus pada Iran. Diketahui wakil menteri kesehatan negara itu telah dinyatakan positif corona.
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan AS sangat prihatin lantaran Iran mungkin menutup-nutupi soal penyebaran virus corona di sana. Pemerintah Iran dinilai kurang memiliki kemampuan dalam merespon wabah virus corona secara tepat.
Selain mengkhawatirkan India dan Iran, Badan Intelijen AS juga prihatin dengan lemahnya kemampuan pemerintah di beberapa negara berkembang dalam merespons virus corona.
Komite Intelijen DPR AS dilaporkan menerima pengarahan tentang virus corona dari agen mata-mata.
"Komite menerima pengarahan dari IC (komunitas intelijen) tentang virus corona dan terus menerima pembaruan tentang wabah setiap hari," kata seorang pejabat Komite Intelijen DPR AS, kepada
Reuters, Jumat (28/2).
Peran badan intelijen AS menanggapi epidemi virus corona pada titik ini terutama melibatkan pemantauan penyebaran di seluruh dunia dan menilai respons pemerintah.
Mereka bekerja erat dengan lembaga kesehatan, seperti Pusat Pengendalian Penyakit AS (CDC).
Seorang sumber mengatakan, agen mata-mata AS akan menggunakan berbagai alat intelijen, mulai dari informan yang menyamar hingga alat penyadap elektronik, untuk melacak dampak virus corona.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: