Data dari
Newspoll pada Senin (13/1), menunjukkan bahwa popularitas Morrison turun sebanyak 8 poin ke level terendah sejak ia mengambil kepemimpinan Partai Liberal pada Agustus 2018.
Dilansir Reuters, angka tersebut diambil dari jajak pendapat yang dilakukan terhadap 1.505 orang dari Rabu (8/1) hingga Sabtu (11/1). Tepatnya setelah Morrison mengumumkan penambahan anggaran dana untuk kebakaran senilai 2 miliar dolar Australia atau setara dengan Rp 18.984 miliar (Rp 9.492/dolar Australia) dan mengerahkan 3.000 tentara cadangan untuk membantu pemadam kebakaran (RFS).
Hingga saat ini, menurut data yang telah dikonfirmasi oleh pihak berwenang, api telah menghancurkan 11,2 juta hektar lahan. Setidaknya 28 orang meninggal dan 2.000 rumah hangus terbakar. Bahkan 1 miliar satwa juga diperkirakan mati dalam insiden ini.
Morrison sendiri dikritik karena lamban dalam menangani kebakaran yang digadang-gadang menjadi kebakaran terburuk dalam sejarah Australia tersebut. Kritikan tersebut semakin pedas ketika Morrison justru mengambil cuti untuk berlibur bersama keluarganya ke Hawaii di tengah kondisi api yang sedang besar-besarnya membakar Australia.
Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Minggu (12/1), Morrison mengaku telah membuat kesalahan dan akan memperbaikinya dengan membawa proposal pengajuan dana ke Kabinet.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: