Pengumuman itu dia sampaikan dalam pidato awal tahunnya pada malam tahun baru, Selasa (31/12) di reruntuhan Palenque, Meksiko Selatan seperti dimuat
Reuters, Kamis (2/1).
Pidato tersebut sendiri menandai keberhasilan Meksiko setelah menangkap Raja Kartel Narkoba Joaquin "El Chapo" Guzman pada tahun lalu.
"Ada suatu masa ketika Guzman Loera sekuat atau memiliki pengaruh yang dimiliki presiden pada waktu itu," ujarnya merujuk mantan Presiden Felipe Calderon yang pada 2006 hingga 2012.
"Itu membuatnya sulit untuk menghukum mereka yang telah melakukan kejahatan. Itu sekarang sejarah," lanjut Lopez Obrador.
Selain itu, Lopez Obrador juga mengaku tidak akan menyelidiki Calderon meski pada bulan lalu, Gernaro Garcia Luna, mantan pejabat pemerintah Meksiko di eranya terbukti bersalah setelah didakwa menerima jutaan dolar suap dari kartel narkoba Sinaloa yang pernah dijalankan Guzman.
Lopez Obrador yang menjabat sejak Desember 2018 naik ke panggung presiden Meksiko dengan janjinya untuk membasmi korupsi di negara itu.
Buktinya, walaupun Luna telah pindah ke AS pada 2012, Lopez Obrador tetap mengejar kejahatannya dengan bekerja sama dengan otoritas AS.
Sementara itu, pada tahun lalu, Guzman divonis hukuman seumur hidup tanpa pembebasan bersyarat dan dipindahkan ke fasilitas keamanan tinggi di Colorado setelah dinyatakan bersalah di pengadilan AS karena menyelundupkan berton-ton narkoba ke AS selama beberapa waktu terakhir.
Guzman adalah legenda narkoba Meksik, utamanya setelah melarikan diri dari penjara keamanan tinggi Meksiko dua kali dan buron sembari mengembangkan citra Robin Hood di antara warga miskin di Sinaloa.
"Kami memurnikan kehidupan publik sehingga ada otoritas moral," tutup Lopez Obrador dalam pidatonya.
BERITA TERKAIT: