Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Yaman, Mohammed Abdullah al-Hadhrami saat berbicara di Majelis Umum PBB, Sabtu (28/9).
Dimuat
Al Jazeera, al-Hadhrami berterima kasih kepada Arab Saudi karena telah membantu pemerintah Yaman untuk mendapat pengakuan dunia internasional atas perjuangan melawan pemberontak Houthi.
Sementara menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Arab Saudi, Menlu Yaman ini juga mengatakan, Iran telah menimbulkan kekacauan di Semenanjung Arab dan harus mengakhiri kudeta Iran-Houthi di Yaman.
Menurut al-Hadhrami, Iran telah menciptakan, melatih, mempersenjatai, dan membiayai milisi Houthi. Kelompok pemberontak tersebut telah membuat Yaman sebagai benteng untuk meluncurkan roket dan mengancam keamanan negara-negara tetangga serta navigasi di Laut Merah.
Pernyataan al-Hadhrami tersebut merujuk pada serangan terhadap fasilitas minyak Saudi pada 14 September lalu.
Dalam pidatonya, al-Hadhrami juga menuduh Uni Emirat Arab (UEA) karena telah mendukung pejuang separatis di sekitar kota pelabuhan Aden bernama Dewan Transisi Selatan (STC).
Pertempuran di Aden ini menandai keretakan di dalam Koalisi Saudi-UEA yang selama ini bersatu melawan Houthi sejak 2015 lalu.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: