"Bendera itu sendiri tidak dianggap sebagai pernyataan politik, sehingga tidak dipandang sebagai barang terlarang," ujar pernyataan resmi panitia Olimpiade Tokyo seperti yang dilansir oleh
CNN, Sabtu (7/9).
Menanggapi hal ini, Ketua Komite Parlemen Korsel untuk Olahraga, An Min-suk, mengutuk keputusan tersebut dengan mengatakan bendera yang melambangkan perang tidak cocok untuk olimpiade yang damai.
Lebih lanjut, An mengatakan Bendera Matahari Terbit mirip dengan simbol iblis bagi orang-orang Asia dan Korea, seperti halnya swastika yang menjadi simbol Nazi dan mengingatkan orang Eropa akan invasi Hitler.
Ketidaksepakatan ini diduga akan menyumbang eskalasi perselisahan Korsel dan Jepang di mana saat ini kedua negara masih berselisih perihal kompensasi korban penjajahan Jepang hingga perang dagang.
Bendera Matahari Terbit merupakan bendera yang digunakan Jepang ketika menjajah Korea pada awal hingga pertengahan 1900-an. Oleh karenanya, warga Korea Selatan menganggap bendera tersebut sebagai sebuah simbol imperialisme dan militerisme Jepang.
Sedangkan bagi Jepang, Bendera Matahari Terbit adalah bagian dari budayanya. Bendera itu digunakan oleh Tentara Kekaisaran Jepang, angkatan laut, dan pasukan pertahanan hingga hari ini.
Diketahui, Olimpiade Tokyo sendiri akan diselenggarakan pada 24 Juli hingga 9 Agustus 2020.
BERITA TERKAIT: