Juru bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian mengatakan, Beijing telah mengikuti perkembangan di Hong Kong dengan cermat, terutama teriait insiden Minggu lalu ketika pengunjuk rasa merusak kantor penghubung China di kota itu.
"Departemen terkait telah mengomentari ini, tindakan ini menantang otoritas pemerintah pusat dan prinsip Satu Negara, Dua Sistem. Mereka tidak dapat ditoleransi," kata Wu seperti dimuat
Channel News Asia (Rabu, 24/7).
Ketika ditanya soal bagaimana Cina berniat untuk menanggapi situasi tersebut, Wu mengatakan bahwa ada ketentuan yang jelas di bagian 3, pasal 14 UU Garnisun Hong Kong Cina.
Disebutkan dalam bagian itu bahwa Hong Kong dapat meminta bantuan dari China bila diperlukan dalam pemeliharaan ketertiban umum dan dalam bantuan bencana.
Ini adalah pertama kalinya Beijing secara terbuka merujuk kemungkinan mengerahkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) untuk menangani kerusuhan di Hong Kong.
PLA sendiri telah ditempatkan di Hong Kong sejak bekas koloni Inggris itu dikembalikan ke China pada tahun 1997. Tetapi pasukan PLA umumnya tidak menonjolkan diri dan jarang terlihat berseragam di depan umum.
BERITA TERKAIT: