Ryugu sendiri adalah asteroid berupa batu ruang angkasa selebar 900 meter yang terletak sekitar 290 juta km dari Bumi.
Kontak yang sukses dengan asteroid Ryugu disambut dengan lega dan bersorak di ruang kontrol di badan antariksa Jepang, JAXA (Kamis, 11/7).
Ini adalah pencapaian kedua untuk robot jenis Hayabusa-2, yang mengambil batu dari asteroid pada bulan Februari lalu.
Hayabusa-2 bertugas mengambil batu-batuan baru dari dalam asteroid jauh tersebut. Karena berasal dari dalam asteroid, batu-batuan tersebut kurang mengalami paparan terhadap lingkungan ruang angkasa yang keras.
Diharapkan batu-batu yang dikumpulkan itu akan memberi para ilmuwan lebih banyak data tentang asal-usul Tata Surya.
Dikabarkan
BBC, Hayabusa-2 dijadwalkan untuk membawa spesimen bebatuan itu kembali ke Bumi tahun depan.
Untuk diketahui, Ryugu termasuk jenis batuan ruang angkasa yang sangat primitif, yang tersisa dari masa-masa awal Tata Surya kita. Ryugu diperkirakan tersisa dari 4,5 miliar tahun yang lalu.
Karena itulah, Ryugu mungkin mengandung petunjuk tentang kondisi dan kimiawi waktu itu, sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu.
Hayabusa-2 sendiri memulai misinya untuk mencapai Ryugu pada tahun 2014. Misi diluncurkan dari pelabuhan ruang angkasa Jepang Tanegashima.
BERITA TERKAIT: