KTT ini adalah salah satu pertemuan tingkat tinggi pertama yang dihadiri Qatar dengan negara-negara yang memblokade sejak embargo diberlakukan hampir dua tahun lalu.
Sebuah sumber tingkat tinggi secara eksklusif mengatakan kepada
Al Jazeera pada hari Rabu (29/5) bahwa tatap muka antara Sheikh Abdullah dan pejabat tinggi dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan negara-negara lain akan berlangsung pada pertemuan yang dimulai pada hari Jumat (31/5) mendatang.
KTT itu diharapkan akan fokus pada masalah keamanan regional di tengah meningkatnya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat dan sekutu-sekutu Teluknya.
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani sebelumnya menerima undangan dari Raja Salman Saudi untuk menghadiri pertemuan darurat Dewan Kerjasama Teluk (GCC) awal pekan ini.
Partisipasi Qatar akan membawa angin perubahan dalam hubungan Qatar dengan negara-negara Teluk setelah perselisihan diplomatik dua tahun lalu. Diketahui pada Juni 2017, Arab Saudi, Mesir, Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) memutuskan hubungan dengan Qatar dan memberlakukan blokade darat, laut, dan udara di negara Teluk tersebut.
Kuartet tersebut menuduh Doha mendukung terorisme dan melarang gerakan-gerakan politik oposisi, seperti Ikhwanul Muslimin. Namun Qatar telah berulang kali menolak tuduhan itu dan menilainya sebagai tuduhan tidak berdasar.
BERITA TERKAIT: