Â
Hal itu dipastikan oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat akhir pekan kemarin.
Â
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Yerusalem diketahui merupakan misi utama Amerika Serikat bagi Palestina.
Â
Juru bicara Departemen Luar Negeri Robert Palladino mengatakan keputusan penggabungan itu didorong oleh efisiensi operasional dan akan ada.
Â
"Itu tidak menandakan perubahan kebijakan Amerika Serikat tentang Yerusalem, Tepi Barat atau Jalur Gaza," katanya dalam sebuah pernyataan.
Â
"Batas-batas khusus kedaulatan Israel di Yerusalem tunduk pada negosiasi status akhir antara para pihak," tambahnya seperti dimuat
Reuters.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: