Â
"Wanita penghibur" sendiri adalah eufisme Jepang untuk wanita-wanita Korea yang dipaksa bekerja di rumah bordil semasa pendudukan Jepang tahun 1910-1945.
Â
Ketua Majelis Nasional Korea Selatan Moon Hee-sang membuat geram Jepang karena mengatakan dalam sebuah wawancara dengan
Bloomberg minggu lalu bahwa Kaisar Jepang Akihito, sebagai putra pelaku kejahatan perang harus meminta maaf kepada para korban yang dipaksa menjadi wanita penghibur semasa perang sebelum Akihito turun tahta akhir April mendatang.
Â
Menanggapi hal tersebut, Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan dalam konferensi pers di Tokyo pada hari Selasa (12/2) bahwa komentar Moon sangat disesalkan.
Â
"Kami sangat memprotes karena pernyataannya memiliki konten yang benar-benar tidak pantas dan sangat disesalkan," kata Suga, dimuat
Reuters. "Pada saat yang sama, kami menuntut permintaan maaf dan penarikan komentarnya," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: