Saatnya Indonesia Menjadi Global Player Yang Sesungguhnya

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/adityo-nugroho-1'>ADITYO NUGROHO</a>
LAPORAN: ADITYO NUGROHO
  • Jumat, 04 Januari 2019, 11:38 WIB
Saatnya Indonesia Menjadi Global Player Yang Sesungguhnya
Susaningtyas NH Kertopati/Net
rmol news logo . Republik Indonesia resmi menjadi Anggota Tidak Tetap Dewan Keamanan PBB sejak 1 Januari 2019 hingga 31 Desember 2020, melalui sebuah pernyataan resmi PBB di New York.

Menurut pengamat pertahanan Susaningtyas NH Kertopati, posisi itu sudah sepatutnya Indonesia menjadi pemain dunia yang berperan dalam mewujudkan perdamaian dunia.

"Periode 2019-2020 dapat menjadi peluang Indonesia menjadi global player yang sesungguhnya sebagai penjaga perdamaian dunia," ujar Nuning biasa disapa dalam keterangan tertulisnya, Jumat (4/1).

Mantan anggota Komisi I DPR ini menyatakan peluang itu bisa diraih ketika Indonesia membangun smart power.

Pembangunan smart Power itu dapat ditunjukkan dengan memberi kesempatan beberapa Perwira Tinggi TNI untuk menjadi komandan misi PBB, seperti Perwira Tinggi TNI AL berbintang tiga sebagai Komandan Maritim Misi PBB di Libanon (UNIFIL Maritime Task Force Commander).

"Promosi jabatan tersebut juga sejalan dengan kepentingan nasional Indonesia untuk berperan aktif menjaga perdamaian di Timur Tengah," terangnya.

"Smart power Indonesia dapat dijabarkan ke dalam berbagai program aksi ASEAN Political-Security Community (APSC) untuk mewujudkan perdamaian di berbagai belahan dunia yang dilanda konflik," terangnya lagi.

Masih kata Nuning, selain smart Power, maka hard power dan soft power juga perlu dioptimalkan. Sebagai anggota tidak tetap DK PBB, maka Indonesia sebagai ASEAN leader dapat memperkokoh jejaring dengan berbagai negara dan organisasi internasional yang menangani global security.

Lanjut dia, guna mendukung itu, Indonesia dapat menyiapkan para diplomat yang akan mengawaki pos tersebut di PBB dalam bentuk tim terpadu.

"Tidak saja dari para pejabat Kemenlu RI tetapi juga para pejabat dari berbagai instansi yang menangani pertahanan maritim, seperti perwira TNI AL, Bakamla dan lainnya," demikian Nuning. [rus]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA