"Amerika Serikat bermaksud untuk tetap menjadi mitra setia Arab Saudi untuk memastikan kepentingan negara kita, Israel dan semua mitra lain di kawasan ini," begitu penegasan Trump pada Selasa (20/11).
Dia tidak menampik soal kemungkinan bahwa Putra Mahkota Saudi, Mohammed Bin Salman (MBS) mengetahui soal pembunuhan itu sebelumnya.
Penegasan Trump soal sikap Amerika Serikat itu nampak tidak mengejutkan, mengingat Trump kerap kali membela sekutunya tersebut dalam sejumlah kesempatan.
Dalam sebuah wawancara pada hari Minggu (18/11), Trump mengatakan kelada
Fox News bahwa dia telah menolak untuk mendengarkan rekaman pembunuhan Khashoggi yang diberikan oleh Turki. Trump menyebut bahwa itu adalah rekaman penderitaan.
"Dunia adalah tempat yang sangat berbahaya!" kata Trump.
Dalam kesempatan itu dia juga sempat menyinggung soal Iran. Dia menyebut bahwa Saydu telah menghabiskan miliaran dolar dalam memimpin perang melawan terorisme radikal.
"(Sedangjan Iran) membunuh banyak orang Amerika dan orang tak berdosa lainnya di seluruh Timur Tengah," katanya seperti dimuat
BBC.
[mel]
BERITA TERKAIT: