PM Israel: Pemilihan Awal Seharusnya Dihindari

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Minggu, 18 November 2018, 20:03 WIB
PM Israel: Pemilihan Awal Seharusnya Dihindari
Benjamin Netanyahu/Reuters
rmol news logo . Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan bahwa dia ingin pemerintahannya memenuhi masa jabatan sesuai waktu yang telah ditetapkan. Karena itulah, pemilihan awal seharusnya dihindari.

Pernyataan itu dibuat Netanyahui di tengah seruan yang datang dari anggota koalisinya untuk mengadakan pemilihan awal setelah pengunduran diri Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman pada hari pekan kemarin (Rabu, 14/11).

Lieberman menyebut bahwa dia mengundurkan diri dari apa yang dia gambarkan sebagai kebijakan pemerintah yang terlalu lunak pada peningkatan kekerasan lintas batas dengan militan Palestina di Jalur Gaza.

Dimuat Reuters, Menteri Keuangan Israel Moshe Kahlon, yang mengepalai partai berhaluan tengah Kulanu, adalah mitra koalisi pertama yang menyerukan pemilihan awal setelah bertemu Netanyahu pada Kamis (15/11).

Seruan Kahlon kemudian digaungkan kembali oleh Aryeh Deri, ketua partai Shas ultra-Ortodoks dan oleh para anggota Rumah Yahudi nasionalis yang dikepalai oleh Naftali Bennett.

Hilangnya faksi Lieberman Israel Beitenu membuat Netanyahu memegang kendali hanya 61 dari 120 kursi di parlemen. Masing-masing fraksi pemerintah yang tersisa sekarang memiliki kekuatan untuk secara efektif membubarkan koalisi.

Netanyahu, yang mengepalai partai sayap kanan Likud mengatakan bahwa dia akan bertemu Kahlon akhir pekan ini sebagai upaya terakhir untuk meyakinkan dia agar tidak menjatuhkan pemerintah melalui pemilihan awal. [jto]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA