Polisi anti huru-hara Meksiko terpaksa menggunakan semprotan merica untuk memblokir masuknya ribuan migran, termasuk anak-anak yang berupaya masuk.
Massa yang marah mulai melemparkan batu dan benda apa pun yang mereka temukan di penjagaan keamanan di sisi Meksiko dan bahkan memanjat atau mematahkan serangkaian pagar kawat yang mengarah ke pagar terakhir dan garis polisi di perbatasan selatan Meksiko.
Laporan mengatakan beberapa migran dan sejumlah personil polisi terluka dalam insiden itu.
Polisi memblokir aliran migran ke provinsi itu, namun, sejumlah migran berhasil mendorong jalan mereka melalui garis perbatasan.
Dikabarkan
Press TV, kekerasan pecah setelah berbagai kendaraan migran berkumpul di perbatasan Guatemala-Meksiko. Para migran berharap mereka dapat memperoleh visa transit untuk melanjutkan perjalanan ke Amerika Serikat atau setidaknya mencari suaka di Meksiko.
Presiden AS Donald Trump mengancam akan mengerahkan militer untuk menghentikan para migran memasuki negaranya.
Para migran tersebut diketahui melarikan diri dari kemiskinan dan ketidakamanan di negara Amerika Tengah itu, yang merupakan salah satu negara paling kejam di dunia dengan tingkat pembunuhan 43 per 100.000 warga.
[mel]
BERITA TERKAIT: