Pawai Besar March of Return memuncak pada 15 Mei untuk menandai apa yang disebut Palestina sebagai Nakba, atau Bencana, sebuah referensi untuk penghilangan paksa 750.000 warga Palestina dari rumah dan desa mereka untuk membersihkan jalan bagi pendirian Israel pada tahun 1948.
Sejak saat itu, aksi protes rutin dilakukan setiap hari Jumat di perbatasan.
Menurut pejabat kesehatan Palestina, sejak protes dimulai pada 30 Maret, pasukan Israel telah menewaskan sedikitnya 183 warga Palestina di daerah kantong yang terkepung dan melukai lebih dari 18.000 orang.
Aksi protes terbaru yang dilakukan kemarin (Jumat, 5/10) menyebabkan tiga orang warga Palestina meninggal dunia. Salah satu di antaranya adalah anak di bawah umur. Mereka meninggal dunia akibat tembakan pasukan Israel
Dikabarkan
Al Jazeera, Kementerian Kesehatan Gaza telah mengkonfirmasi bahwa Faris al-Sirsawi yang berusia 12 tahun telah tewas di dekat pagar timur daerah kantong pantai oleh tembakan sniper Israel.
Sementara dua lainnya, Mahmoud Akram Abu Samaan yang berusia 24 tahun dan Hussein al-Raqab yang berusia 28 tahun meninggal dunia karena kehabisan darah akibat tembakan pasukan Israel. Mereka meninggal di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.
Menurut juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza, Ashra al-Qidra, 192 orang lainnya terluka, termasuk seorang parademik dan seorang jurnalis.
[mel]
BERITA TERKAIT: