
Putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman membandingkan reformasi keuangan, politik dan hukum di kerajaan dengan apa yang telah terjadi di Amerika Serikat.
"Jika kamu melihat Amerika Serikat, ketika misalnya mereka ingin membebaskan budak. Berapa harganya? Perang sipil. Ini membagi Amerika selama beberapa tahun. Ribuan, puluhan ribu orang tewas untuk memenangkan kebebasan bagi para budak," kata Mohammed bin Salman dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg jelang akhir pekan ini.
"Di sini kami mencoba untuk menyingkirkan ekstremisme dan terorisme tanpa perang sipil, tanpa menghentikan negara itu dari tumbuh, dengan kemajuan berkelanjutan di semua elemen," tambahnya.
Dia menepis komentar Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang Arab Saudi yang akan musnah dalam waktu dua minggu tanpa dukungan Amerika. Mohammed bin Salman mengatakan bahwa kerajaannya ada beberapa dekade sebelum Amerika Serikat dan akan membutuhkan waktu hingga sekitar 2.000 tahun untuk mungkin menghadapi beberapa bahaya.
“Sebenarnya, kami tidak akan membayar apa pun untuk keamanan kami,†tambahnya seperti dimuat
Russia Today.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: