Salih adalah mantan perdana menteri Pemerintah Daerah Kurdistan Irak Kurdistan dan mantan wakil perdana menteri pemerintah federal Irak. Dia secara luas dilihat sebagai moderat.
Salih dipilih setelah perselisihan antara dua partai Kurdi utama di parlemen yang menyebabkan ditundanya pemungutan suara awal pekan ini.
Dalam pemungutan suara d parlemen Irak, Salih berhasil mengalahkan saingan utamanya Fuad Hussein dengan 219 suara lawan 22 suara.
Dikabarkan
Al Jazeera, anggota parlemen Syiah Hamid al-Moussawi mengatakan sidang itu ditunda karena Partai Demokrat Kurdistan dan Persatuan Patriotik Kurdistan tidak dapat menyetujui satu calon.
Presiden baru akan memiliki 15 hari untuk tugas nominasi blok parlemen terbesar dengan membentuk pemerintahan baru.
Di bawah perjanjian tidak resmi yang tertanggal sejak invasi pimpinan AS 2003, kepresidenan Irak merupakan peran yang sebagian besar bersifat seremonial. Posisi ini dipegang oleh orang Kurdi, sementara perdana menteri adalah Syiah dan kepala parlemen adalah Sunni.
[mel]
BERITA TERKAIT: