Juru bicara Kementerian Kesehatan Iran, Iraj Harirchi mengatakan 16 orang mengalami kebutaan dan 170 lainnya saat ini tengah dianalisis setelah mencoba minum minuman keras yang tercemar.
Dalam tiga minggu terakhir, setidaknya 460 orang di lima provinsi telah dirawat di rumah sakit. Korban termuda adalah seorang wanita berusia 19 tahun.
Alkohol adalah ilegal di Iran. Tetapi minuman keras oplosan kerap tersebar luas.
Namun, sikabarkan
BBC, etanol kadang-kadang dilaporkan diganti dengan metanol beracun dalam minuman yang terkontaminasi.
Polisi di kota selatan Bandar Abbas pekan lalu menangkap pasangan karena diduga memproduksi minuman keras oplosan.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: