Dia dituduh oleh pemerintah Nikaragua telah membiayai protes-protes kekerasan yang telah mengguncang negara Amerika Tengah itu.
Pemerintah Presiden Daniel Ortega telah menuduh bahwa Maradiaga mendanai protes-protes dan melatih para pemrotes melalui sebuah think tank yang dipimpinnya, yakni Institut Studi Strategis dan Kebijakan Publik.
Maradiaga sendiri saat ini tidak berada di Nikaragua.
“Hati nuraniku bersih. Saya selalu dibimbing oleh keadilan, anti kekerasan, dan integritas. Hari ini saya memiliki keyakinan moral yang lebih besar dari sebelumnya,†tulis Maradiaga di Twitternya.
"Orang-orang yang mencintai Nikaragua dan percaya pada kebebasan memiliki kewajiban etis untuk terus teguh dalam perjuangan sipil ini," tambahnya seperti dimuat
Reuters.
Untuk diketahui, menurut data aktivis HAM setempat, sekitar 300 orang telah dipenjara sejak protes meletus pada April lalu. Sementara itu, lebih dari 300 orang tewas dalam aksi unjukrasa itu yang dilakukan oleh polisi dan kelompok bersenjata Nikaragua yang mendukung pemerintah.
Protes dimulai setelah pemerintah kiri Ortega bergerak untuk mengurangi tunjangan kesejahteraan. Hal itu memperluas dukungan terhadap oposisi.
[mel]
BERITA TERKAIT: