Keputusan pemindahan kedutaan besar diketahui dibuat tiga bulan lalu oleh Presiden Paraguay sebelumnya, Horacio Cartes. Dia memutuskan untuk memindahkan kedutaan di Israel pada bulan Mei, tak lama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump melakukan hal yang sama.
Namun pemerintahan baru Paraguan pekan ini (Rabu, 5/9), mengumumkan bahwa mereka akan memindahkan kembali kedutaanya ke Tel Aviv.
Presiden Paraguay, Mario Abdo BenÃtez, yang dilantik bulan lalu, mengatakan bahwa keputusannya ini diambil karena dia ingin membantu mencapai perdamaian yang adil dan tahan lama di Yerusalem.
Dia mengatakan bahwa dia tidak setuju dengan keputusan pendahulunya,
Pemerintah Israel geram dengan keputusan presiden baru Paraguay tersebut dan sebagai tanggapan, Israel akan segera menutup kedutaannya di Paraguay.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah Paraguay telah membayangi hubungan negara-negara tersebut.
Di saat yang bersamaan, seperti dimuat
BBC, otoritas Palestina mengatakan akan segera membuka kedutaan di negara Amerika Selatan tersebut.
Israel diketahui menganggap Yerusalem sebagai ibu kotanya yang abadi dan tidak terbagi. Sementara Palestina mengklaim Yerusalem Timur, yang diduduki oleh Israel dalam perang Timur Tengah 1967, sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
[mel]
BERITA TERKAIT: