Dalam sebuah upacara peresmian pendirian kedubes di Yerusalem yang dihadiri oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Presiden Paraguay Santiago Pena menegaskan komitmen negaranya untuk selalu mendukung Israel.
"Kami bersama Anda, kami bersama Anda, dan kami akan selalu berdiri bersama rakyat Israel," tegasnya, seperti dimuat
AFP.
Sementara itu, PM Israel menekankan bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel dan statusnya tidak pernah berubah.
“Yerusalem adalah ibu kota Israel. Itu akan selalu menjadi ibu kota Israel. Itu akan menjadi ibu kota Israel yang tidak terbagi. Itu tidak akan pernah berubah,” kata Netanyahu.
Status wilayah Yerusalem merupakan salah satu isu paling pelik dalam konflik Israel-Palestina.
Israel telah menduduki Yerusalem Timur sejak 1967, kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang tidak diakui oleh masyarakat internasional.
Sejak itu Israel memperlakukan kota tersebut sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menginginkan Yerusalem Timur menjadi ibu kota negara berdaulat mereka di masa mendatang.
Sebagian besar kedutaan asing untuk Israel berlokasi di kota pusat pesisir Tel Aviv untuk menghindari campur tangan dalam negosiasi antara Israel dan Palestina.
Ini merupakan yang kedua kalinya Paraguay memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
Pemindahan pertama ke Yerusalem dilakukan pada Mei 2018, tapi kemudian dipindahkan kembali ke Tel Aviv.
Israel marah dengan tindakan tersebut, dan menutup kedutaannya di Asuncion sebagai balasannya.
Pada tahun 2017, Presiden AS saat itu Donald Trump secara sepihak mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, yang menyebabkan kemarahan Palestina dan ketidaksetujuan masyarakat internasional.
Pada tanggal 14 Mei 2018, AS memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
Dua hari kemudian, Guatemala mengumumkan akan mengikuti langkah tersebut dan memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Kosovo juga merupakan bagian dari beberapa negara yang memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem.
BERITA TERKAIT: