Pasalnya, Khan sering menggunakan alat transportasi tidak biasa untuk melakukan perjalanan dari rumah pribadinya ke kediaman resminya yang diberikan negara atas jabatannya serta ke kantornya. Dia kerap menggunakan helikopter untuk bepergian dengan jarak sekitar 15 kilometer tersebut.
Dimuat
BBC, pilihan mengundang banyak kecaman karena dinilai terlalu boros. Hal itu bertentangan dengan janji-janjinya untuk membuat birokrat dan politisi mengencangkan ikat pinggang mereka, alias berhemat.
Menyusul kecaman yang muncul, Menteri Informasi Fawad Chaudry memberikan pembelaan. Berbicara pada konferensi pers pekan ini, dia mengklaim helikopter itu merupakan pilihan murah dengan biaya rendah, sekitar 55 rupee atau sekitar 0,77 dolar AS per kilometer.
"Kami memiliki dua pilihan untuk perjalanan perdana menteri, yakni oleh iring-iringan mobil yang dapat menyebabkan blokade lalu lintas atau dengan helikopter," katanya.
"Ada perbedaan antara budaya VIP dan protokol keamanan," sambungnya.
Pernyataan itu bukannya meredam kritik, justru menambah kritik dari masyarakat Pakistan.
Orang-orang skeptis bahwa perjalanan dengan helikopter bisa sangat murah.
Tagar
#Helicopter pun sempat menjadi tren Twitter teratas di Pakistan awal pekan ini di mana lebih dari 16.000 tweet menggunakan tagar itu dan banyak membuat lelucon tentang klaim tersebut.
Salah seorang pengguna Twitter di Pakistan
@SadiaShaukat10berguyon satir soal Khan. Dia membandingkan biaya transportasi Khan dengan aplikasi transportasi online Pakistan, Careem.
"Jadi sekarang helikopter lebih murah daripada Careem dan Uber. Pemerintah harus memulai pelayanan helikopter untuk semua orang jadi mereka bisa menghemat uang mereka," tulisnya.
Beberapa pengguna lain banyak yang membuat meme atau gambar satir terkait hal tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: