Grup Hotel China Selidiki Penjualan Data Pelanggan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Kamis, 30 Agustus 2018, 05:58 WIB
Grup Hotel China Selidiki Penjualan Data Pelanggan
Ilustrasi/Net
rmol news logo Sebuah grup hotel di China, yakni Huazhu Hotels tengah melakukan penyelidikan soal kemungkinan kebocoran jutaan data pelanggan.

Penyelidikan ini dilakukan setelah ditemukan iklan di internet yang menjual 140 gigabyte data pelanggan grup hotel tersebut. Penjualan itu meminta pertukaran data dengan Bitco di forum web gelap.

Huazhu adalah salah satu jaringan hotel terbesar di China yang mengoperasikan lebih dari 3.500 properti di 13 merek termasuk Ibis dan Mercure.

Pakar keamanan percaya bahwa database perusahaan mungkin tidak sengaja diunggah ke internet.

Perusahaan keamanan cyber Zibao, seperti dimuat BBC, mengatakan bahwa mereka percaya bahwa pelanggaran tersebut adalah hasil dari pengembang perangkat lunak grup hotel yang secara tidak sengaja mengunggah basis data ke Github, sebuah layanan di mana para pengembang dapat berkolaborasi.

Namun managemen Huazhu Hotels segera meminta bantuan polisi untuk melakukan penyelidikan. Polisi Shanghai pun sedang menyelidiki potensi pelanggaran.

"Kami telah memberikan perhatian signifikan terhadap masalah ini dan segera menerapkan audit internal untuk menjamin keamanan informasi tamu kami," begitu keterangan dari pihak managemen hotel.

Pernyataan yang sama juga menambahkan bahwa pihaknya menggunakan perusahaan eksternal untuk memverifikasi apakah kebocoran telah terjadi. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA