Pompeo memberi selamat kepada Khan pada hari Kamis (23/8) dan menyatakan kesediaannya untuk bekerja dengan pemerintah baru untuk meningkatkan hubungan bilateral antara kedua negara.
"Sekretaris Pompeo mengangkat pentingnya Pakistan mengambil tindakan tegas terhadap semua teroris yang beroperasi di Pakistan dan peran pentingnya dalam mempromosikan proses perdamaian Afghanistan," begitu keterangan yang dirilis oleh Departemen Luar Negeri Amerika Serikat tentang panggilan telepon tersebut.
Tetapi pada hari Jumat (24/8), Menteri Luar Negeri Pakistan yang baru diangkat Shah Mahmood Qureshi menyanggah pernyataan Amerika Serikat itu.
"Kesan yang telah diberikan dalam siaran pers mereka, yang menyebutkan teroris yang beroperasi di Pakistan, sangat berbeda dengan kenyataan. Dan saya mengatakan ini dengan penuh keyakinan," kata Qureshi pada konferensi pers di ibukota, Islamabad.
Sebelumnya, dalam sebuah posting Twitter pada Kamis malam, Mohammad Faisal, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan, menyebut siaran pers Departemen Luar Negeri "salah secara faktual" dan mendesak koreksi segera.
Sementara itu, Amerika Serikat menegaskan versi percakapan teleponnya.
"Mereka (Pakistan) adalah mitra penting. Menteri Luar Negeri itu memiliki panggilan yang baik dengan perdana menteri baru dan kami berharap untuk memiliki hubungan baik dengan mereka di masa depan," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert seperti dimuat
Al Jazeera.
Amerika Serikat diketahui telah lama menuduh Pakistan menyediakan tempat persembunyian yang aman bagi anggota kelompok bersenjata Taliban Afghanistan dan jaringan Haqqani.
Pakistan membantah tuduhan itu, dengan mengatakan telah bertindak efektif terhadap semua kelompok bersenjata di wilayahnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: