Begitu kabar yang dirilis media setempat akhir pekan ini seperti dimuat
Reuters.
Mesir diketahui pertama kali memberlakukan keadaan darurat saat ini pada April 2017 setelah dua pemboman gereja menewaskan sedikitnya 45 orang. Itu diperpanjang pada bulan Juli dan lagi pada bulan Oktober lalu Januari.
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi mengeluarkan keputusan pada hari Sabtu untuk memperpanjang jam malam yang sudah ada dalam deklarasi baru.
Perpanjangan terbaru adalah untuk memungkinkan pasukan keamanan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk menghadapi bahaya dan pendanaan terorisme dan menjaga keamanan di semua bagian negara.
Mesir diketahui menghadapi pemberontakan Negara Islam di wilayah utara Sinai yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi dalam beberapa tahun terakhir dan telah meluas hingga mencakup serangan terhadap warga sipil.
Islamis lainnya yang beroperasi di gurun barat yang berbatasan dengan Libya juga telah menyerang pasukan keamanan.
Mesir juga memperpanjang jam malam di beberapa bagian Sinai Utara yang termasuk wilayah kota perbatasan Rafah dekat Gaza dari jam 7 malam sampai jam 6 pagi dan di sekitar EL-Arish dari jam 1 malam sampai jam 5 pagi.
[mel]
BERITA TERKAIT: