Gambar sampul video klip tersebut diganti dengan foto yang menunjukkan sekelompok orang yang memakai topeng dan senjata.
Video milik penyanyi asal Amerika Latin itu terpaksa untuk sementara waktu offline sampai masalahnya diperbaiki.
Bukan hanya video itu, sejumlah video musik senimal lain yang diposting oleh layanan hosting musik Vevo, termasuk Shakira, Selena Gomez, Drake dan Taylor Swift, juga terpengaruh oleh peretasan.
Para peretas yang menyebut diri mereka Prosox dan Kuroi'sh, telah mengganti beberapa judul video dengan pesan mereka sendiri, termasuk panggilan ke "Garis Palestina" di samping nama panggilan mereka sendiri.
"Setelah melihat aktivitas pengunggahan yang tidak biasa pada beberapa saluran Vevo, kami bekerja cepat dengan mitra kami untuk menonaktifkan akses ketika mereka menyelidiki masalah tersebut," kata juru bicara YouTube seperti dimuat
BBC (Selasa, 10/4).
"Kami sedang berupaya untuk memulihkan semua video yang terpengaruh dan katalog kami untuk dipulihkan ke urutan kerja penuh. Kami terus menyelidiki sumber pelanggaran tersebut," tambahnya.
Sementara itu, sebuah akun Twitter yang tampaknya milik salah satu peretas telah memposting bahwa hal itu dilakukan hanya untuk kesenangan.
"Ini hanya untuk bersenang-senang, saya hanya menggunakan skrip 'youtube-change-title-video' dan saya menulis 'diretas'," tulis pengguna di akun Twitter tersebut.
"Jangan menilai saya, saya suka YouTube," tambahnya.
Pakar keamanan cyber, Prof Alan Woodward, dari Universitas Surrey, mengatakan tidak mungkin peretas itu dapat mengakses dengan mudah.
"Untuk mengunggah dan mengubah konten video dengan kode Anda harus meminta token otorisasi," katanya.
"Jadi, baik peretas ini telah menemukan cara untuk mendapatkan otorisasi, atau mereka sedang ekonomis dengan fakta, atau mereka memperoleh izin dengan cara lain," tegasnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: