"Saya melihat transportasi, energi dan telekomunikasi, teknologi berkelanjutan, pembangunan pedesaan, jasa keuangan dan e-commerce sebagai wilayah yang menarik dengan keahlian khusus (untuk kerjasama bilateral)," kata Kanselir Austria Sebastian Kurz seperti dimuat Xinhua akhir pekan ini.
Pernyataan itu dibuat Kurz jelang kunjungannya ke China.
Jalur Satu Sabuk Satu Jalan China sendiri diusulkan oleh Presiden China Xi Jinping pada tahun 2013. Inisiatif ini bertujuan untuk mencapai konektivitas kebijakan, infrastruktur, perdagangan, keuangan dan people-to-people di sepanjang rute perdagangan di Silk Road kuno, sehingga membangun platform baru untuk kerjasama internasional untuk menciptakan pertumbuhan baru.
Presiden Austria Alexander Van der Bellen berangkat ke China jelang akhir pekan ini untuk melakukan kunjungan kenegaraan dan menghadiri Boao Forum untuk Konferensi Tahunan Asia 2018 bersama dengan delegasi 250, termasuk empat menteri kabinet dan 170 pengusaha.
Semua anggota delegasi berharap dapat berbagi ide dan mendiskusikan proyek-proyek bersama di masa depan dengan China.
Kurz menyebut bahwa Kunjungan itu juga membawa sejumlah agenda kerjasama dalam banyak bidang yang akan meningkatkan hubungan bilateral.
Dia menambahkan bahwa Austria ingin meningkatkan profilnya di China dan bertujuan untuk menghubungkan pemain industri kunci dan pemangku kepentingan dari kedua negara.
Austria dan China sendiri telah mempertahankan hubungan yang baik dan intensif, dan ada potensi peningkatan yang sangat besar, misalnya di bidang ekspor, proyek infrastruktur berkelanjutan, lingkungan, budaya, pariwisata dan sains.
[mel]
BERITA TERKAIT: