Kelompok-kelompok itu, yang telah menyumbangkan jutaan kepada pembangunan permukiman ilegal dan perjuangan melawan gerakan BDS (Boikot, Divestasi dan Sanksi), termasuk pejabat dari AIPAC, Stand Up for Israel (ADL) dan Federasi Yahudi Amerika Utara (JFNA).
Menurut salinan dari rencana perjalanannya,
Haaretz melaporkan bahwa MBS juga bertemu dengan para pemimpin dari Konferensi Presiden, B'nai B'rith dan Komite Yahudi Amerika (AJC).
AIPAC, ADL dan JFNA telah lama menargetkan BDS, sebuah gerakan non-kekerasan yang berusaha untuk secara ekonomi menekan Israel agar memberikan hak yang sama dan hak untuk kembali ke Palestina.
Arab Saudi sendiri tidak secara resmi mengakui Israel sebagai sebuah negara.
Mahjoob Zweiri, direktur Program Studi Teluk di Universitas Qatar, mengatakan kunjungan MBS adalah kampanye yang bertujuan untuk mewakili wajah baru kerajaan Saudi ke Amerika Serikat. Saudi yang fleksibel dan mau berubah.
"Ada pemahaman lama dari para pemimpin Arab bahwa gerbang Washington. DC dijaga oleh para pemimpin pro-Israel. Ini termasuk para pemimpin bisnis, kelompok-kelompok seperti AIPAC dan lainnya yang terkait dengan Israel," kata Zweiri kepada
Al Jazeera.
"MBS mengikuti tren itu, dia mencoba ke pengadilan AS dan menunjukkan kepada mereka bahwa dia mendukung rencana mereka untuk Israel-Palestina dan keputusan mereka untuk memindahkan kedutaan Amerika Serikat ke Yerusalem," sambungnya.
"Dimensi lain adalah ketika Partai Republik berkuasa, secara luas diyakini mereka memiliki hubungan yang lebih dekat dengan Israel dan agenda Israel," tambahnya.
"Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan kesepakatan abad ini, yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel, juga bisa melihat normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel, dan memaksa Palestina untuk menyetujui tuntutan Israel,"jelasnya.
Sebagai bagian dari tur dua minggu, MBS telah bertemu Bill dan Hillary Clinton, Senator Chuck Schumer, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mantan Menteri Luar Negeri Henry Kissinger, dan mantan Walikota New York Michael Bloomberg.
Dia diharapkan bertemu Oprah Winfrey, seorang maestro media dan pembuat opini utama di Amerika Serikat dalam beberapa hari mendatang.
[mel]
BERITA TERKAIT: