Xi menggandeng mantan penegak anti-korupsinya, Wang Qishan, untuk menjadi wakilnya. Dengan digandengnya Wang, Xi memiliki sekutu yang kuat untuk mengkonsolidasikan kekuasaan dan menangani ancaman perdagangan Amerika Serikat.
Pengangkatan Wang sebagai orang nomor dua di China akan memungkinkan Xi untuk menjaga sekutu yang tangguh di sisinya, sebagai pemimpin China yang paling berkuasa sejak Mao Zedong memegang otoritas.
Wang yang saat ini berusia 69 tahun diketahui mengundurkan diri dari dewan penguasa Partai Komunis pada bulan Oktober di bawah peraturan pensiun informal.
Tapi dia tetap memiliki profil yang menonjol, dan duduk di meja yang sama dengan tujuh anggota Komite Tetap Politbiro selama sesi publik Kongres Rakyat Nasional.
Direktur Institut Lau China di King's College London, Kerry Brown menyebut bahwa penunjukan Wang menunjukkan bahwa dia adalah penasihat politik yang sangat penting.
"Dia (Wang) adalah politisi yang sangat cakap, jadi masuk akal jika dia masih ada (di jabatan tinggi)," kata Brown kepada
AFP.
"(Penunjukkan Wang) juga menunjukkan bahwa kita berada dalam masa inkonvensional dalam politik China," sambungnya.
Menurut Brown, Wang juga adalah sosok ekonom menakjubkan yang sekarang bisa membentuk "tim impian" dengan anggota kepemimpinan partai lainnya. Wang juga lah sosok yang dinilai mampu menangani kekhawatiran bahwa kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan memicu perang dagang.
"Mungkin mereka bisa menemukan solusi untuk badai pembuatan bir yang besar ini dengan Amerika tentang ketidakseimbangan dan tarif," sambungnya.
Wang juga merupakan sosok yang berada di garis depan perang anti-korupsi yang dilancarkan Xi. Dia memimpin Komisi Inspeksi Disiplin Pusat, yang menghukum 1,5 juta pejabat dalam lima tahun terakhir, dari kader tingkat rendah hingga para pemimpin regional dan jenderal. Wang baru berhenti dari jabatannya itu tahun lalu.
Wang juga dikenal secara internasional dalam perannya sebelumnya sebagai salah satu tokoh sentral China dalam perdagangan. Sejumlah analis menyebut bahwa Wang dapat membantu Xi menghadapi hubungan yang semakin tegang dengan Amerika Serikat di tengah kekhawatiran akan perang dagang yang menjulang.
Kekuatan sebenarnya Xi berasal dari jabatannya sebagai sekretaris jenderal Partai Komunis, namun para analis mengatakan Wang dapat memberi tambahan kesempatan pada kepresidenannya, walaupun sebenarnya jabatan wakil presiden sebagian besar merupakan jabatan seremonial.
Analis dan komentator politik independen China, Hua Po menyebut bahwa Xi menjaga Wang di sisinya karena bakat dan kemampuannya.
"Memilih Wang sebagai wakil presiden tentu untuk mengkonsolidasikan kekuatannya," kata Hua kepada
AFP.
"Xi sudah menjadi orang yang sangat kuat. Masalahnya adalah dia hanya memiliki sedikit orang yang setia dan kompeten untuk penggunaannya, jadi dia harus mempertahankan Wang dan memberi dirinya lebih banyak waktu untuk menumbuhkan lebih banyak orang berbakat," tambahnya.
[mel]
BERITA TERKAIT: