Putin Prihatin Atas Reaksi Provokatif Inggris Pasca Serangan Agen Saraf

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/amelia-fitriani-1'>AMELIA FITRIANI</a>
LAPORAN: AMELIA FITRIANI
  • Jumat, 16 Maret 2018, 14:17 WIB
Putin Prihatin Atas Reaksi Provokatif Inggris Pasca Serangan Agen Saraf
Vladimir Putin/Net
rmol news logo Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa dia sangat prihatin dengan sikap desktruktif dan provokatif Inggris pasca serangan gas saraf yang menimpa mantan mata-mata ganda Rusia-Inggris, Sergei Skipal di Inggris pekan lalu.

Itu adalah pernyataan publik pertama Putin terkait kasus tersebut setelah Perdana Menteri Inggris Theresa May mengatakan bahwa serangan agen saraf itu didalamgi Rusia. May menilai bahwa itu adlaha bentuk pelanggaran kedaulatan dan sebagai respon, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia, membatasi hubungan dan membekukan aset negara Rusia.

May juga menuntut penjelasan dari pihak Rusia soal apa yang terjadi pada Skipal. Namun Rusia menolak permintaan tersebut dan mengatakan bahwa pihaknya terbuka untuk kerja sama hanya jika Rusia diperlakukan sebagai mitra yang setara dalam penyelidikan tersebut.

Bukan hanya itu, Inggris juga menyeret masalah tersebut ke Dewan Keamanan PBB. Utusan Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzya menekankan bahwa Rusia tidak memiliki fakta apapun untuk disembunyikan soal kasus itu. Dia menekankan bahwa Inggris lebih tertarik untuk melakukan perang propaganda daripada menemukan kebenaran dalam kasus Skripal.

Menindaklanjuti langkah Inggris tersebut, Putin menggelar diskusi mendalam dengan jajarannya dari pejabat tinggi pemerintahan hingga dinas militer dan keamanan soal hubungan Rusia-Inggris pada Kamis (16/3).

"Kekhawatiran ekstrem diungkapkan mengenai sikap destruktif dan provokatif yang diambil oleh pihak Inggris," kata Sekretaris pers presiden Dmitry Peskov seperti dimuat Russia Today. [mel]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA