Hal tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam konferensi pers seusai pertemuan bilateral di Moskow, Selasa (13/3) lalu.
Menurut Menlu Retno, Rusia merupakan salah satu mitra strategis Indonesia sejak tahun 2003. Kerja sama kemitraan tersebut saat ini sudah waktunya diperbaharui seiring dengan tingginya intentitas hubungan kedua negara.
"Dengan perkembangan yang semakin intensif, sudah saatnya Indonesia dan Rusia menuju era baru kerja sama kemitraan," kata Menlu Retno yang pernah berkunjung ke Moskow tahun 2011 ketika menjabat Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri RI.
Menlu Retno menyampaikan bahwa Rusia merupakan mitra penting Indonesia di bidang perdagangan. Nilai perdagangan Indonesia dan Rusia yang mencapai 2,6 miliar dolar AS pada 2017 belum menunjukan potensi sesungguhnya yang dimiliki kedua negara.
"Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk kedua negara yang mencapai sekitar 406 juta jiwa, nilai perdagangan tersebut masih sangat kecil," lanjut Menlu Retno.
Dalam pertemuan dengan Menlu Lavrov, Menlu Retno juga menyampaikan beberapa isu spesifik, seperti pengurangan hambatan perdagangan dan penyediaan akses yang lebih luas bagi minyak kelapa sawit dan produk ikan Indonesia ke Rusia. Ditambahkan bahwa Indonesia mengharapkan dukungan dari Rusia untuk mempercepat proses pembentukan Free Trade Agreement antara Indonesia dan Eurasian Economic Union.
Selain isu bilateral, kedua Menlu membahas isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, antara lain isu Palestina, Suriah dan isu-isu kawasan Asia Pasifik, serta kerja sama dalam kerangka PBB. Menlu Retno menggarisbawahi juga pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB untuk periode 2019-2020.
Kunjungan Menlu Retno merupakan kunjungan bilateral resmi pertama ke Moskow sejak tahun 2010. Kunjungan ini sekaligus balasan Menlu Lavrov ke Jakarta pada 8-9 Agustus 2017 lalu.
Dalam pertemuan bilateral dengan Menlu Lavrov, Menlu Retno didampingi Dubes RI untuk Federasi Rusia dan Belarus M. Wahid Supriyadi, dan para pejabat Kementerian Luar Negeri RI, yaitu Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan Arrmanatha Christiawan Nasir, Direktur Eropa III Ardian Wicaksono dan Direktur Sosial Budaya dan Organisasi Internasional Negara Berkembang Kamapradipta Isnomo.
[wid]
BERITA TERKAIT: