"(Solusi dua negara), disusul oleh kenyataan satu negara yang akan memiliki konsekuensi mengerikan bagi Israel dalam jangka panjang," kata Carter dalam sebuah pernyataan kepada Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada hari Kamis yang dibacakan oleh mantan duta besar Amerika Serikat Richard Murphy seperti dimuat
Press TV.
Mengacu pada keputusan Presiden Donald Trump pada bulan Desember untuk mengakui Yerusalem al-Quds sebagai ibu kota Israel, Carter dalam pernyataan itu, bersikeras bahwa solusi dua negara harus berlabuh pada perbatasan tahun 1967 dengan penyesuaian yang disepakati dan dengan Yerusalem sebagai ibukota Israel dan Palestina.
Pernyataan Carter muncul setelah Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas menuduh pemerintahan Trump mencabut komitmennya terhadap sebuah penyelesaian perdamaian dan sebuah negara Palestina yang merdeka.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: