Ribuan warga tersebut telah menanti sejak dini hari di perbatasan Rafah sebelum dibuka. Mereka segera mengangkat kartu identitas sambil membawa koper dan barang bawaannya untuk kemudian masuk ke perbatasan mesir ketika nama mereka dipanggil sebelum akhirnya diarahkan untuk masuk ke dalam bus.
Tidak semua warga Palestina diizinkan masuk ke perbatasan tersebut. Mereka yang diizikan masuk adalah mereka yang memiliki identitas dan terdaftar serta telah disetujui oleh pihak berwenang Mesir.
Sekitar 30.000 warga Gaza termasuk pasien medis, pelajar dan pebisnis sedang dalam daftar tunggu untuk melakukan perjalanan melalui Rafah dengan tujuan mereka masing-masing. Namun tidak semuanya dapat dijamin untuk masuk ke Mesir.
Dimuat
The Guadrdian, perbatasan Rafah tersebut akan dibuka selama empat hari untuk tujuan kemanusiaan setelah sebelumnya ditutup sejak 2013 lalu karena alasan keamanan.
Pihak berwenang Mesir telah menuduh Hamas membantu kelompok-kelompok yang terlibat dalam pemberontakan Sinai ikut memanfaatkan dibukanya perbatasan Rafah.
Menurut data PBB, sepanjang 2017 lalu, Mesir hanya mengizinkan pembukaan perbatasan selama 36 hari.
[mel]
BERITA TERKAIT: