Depak Zuma, Ramaphosa Bersumpah Berantas Korupsi

Pilpres Afrika Selatan

Sabtu, 17 Februari 2018, 08:27 WIB
Depak Zuma, Ramaphosa Bersumpah Berantas Korupsi
Cyril Ramaphosa//Net
rmol news logo Afrika Selatan memilih Cyril Ramaphosa sebagai pengganti Presiden Jacob Zuma.

Ramaphosa dipilih para ang­gota parlemen Afsel sebagai pres­iden yang baru, Kamis (15/2).

Ramaphosa terpilih tanpa voting karena dia menjadi satu-satunya kandidat yang dinomi­nasikan.

Dia terpilih dalam sidang khusus di parlemen Afsel di Cape Town, dengan Ketua Mah­kamah Agung Mogoeng Mo­goeng menetapkan terpilihnya Ramaphosa.

Pengumuman ini disambut sorak sorai anggota Partai Kon­gres Nasional Afrika atau ANC yang kini berkuasa di Afsel.

Ramaphosa sebelumnya men­jabat sebagai Wakil Presiden Af­sel di bawah Zuma. Usai Zuma mundur, dia menjabat Pelaksana Tugas Presiden Afsel.

Dalam pidato pertamanya sebagai presiden, Ramaphosa bersumpah akan memberantas korupsi. Korupsi adalah momok yang membuat Jacob Zuma dide­pak partainya, ANC dan dicopot dari posisi presiden Afsel.

Zuma terindikasi melakukan korupsi secara besar-besaran selama sembilan tahun belakam­gan. Atas tekanan ANC, Zuma pun mundur.

"Masalah korupsi, masalah perusahaan milik negara kita dan bagaimana menghadapi masalah pengambialihan perusa­haan milik negara adalah isu-isu yang akan kita kerjakan sesegera mungkin,"  ujar Ramaphosa di hadapan anggota parlemen.

Ramaphosa juga bertekad akan mengambil semua barang dan kekayaan negata yang sudah dikorupsi pejabat negara.

"Mulai besok, kita akan kem­balikan semua harta negara yang dirampas pejabat tidak bertang­gung jawab," tegasnya.

Zuma yang memimpin Afsel sejak 2009, akhirnya mengun­durkan diri pada Rabu (14/2) setelah dipaksa partai ANC.

Pemerintahan Zuma selama 9 tahun terakhir diwarnai ban­yak skandal korupsi, perlam­batan pertumbuhan ekonomi dan merosotnya popularitas ANC dalam pemilu.

Awalnya Zuma menolak mun­dur dan mengecam ANC. Na­mun ANC yang berkuasa di Af­sel sejak dihapuskannya sistem apartheid itu, mengancam akan memakzulkan Zuma melalui parlemen jika dia tak mematuhi permintaan mundur. Zuma akh­irnya memilih mundur.

Namun dalam wawancara pada Rabu (14/2) waktu set­empat, Zuma menyebut dirinya menerima perlakuan tidak adil dari ANC yang menaunginya sejak 1959.

Kekuasaan Zuma atas ANC lepas sejak Desember 2017 saat kandidat pemimpin ANC pilihan­nya, Nkosazana Dlamini-Zuma yang bekas istrinya, kalah dari Ramaphosa dalam voting. ANC kemudian menggelar pembicar­aan maraton antara para tokoh penting partai sebelum memutus­kan meminta Zuma mundur.

Pada 2016, pengadilan Afsel menyatakan Zuma melang­gar Konstitusi karena tidak mengganti uang pemerintah yang digunakan untuk rumah pribadinya. Kemudian pada 2017, Mahkamah Agung Afsel menyebut Zuma menghadapi 18 tuduhan korupsi, penyelewen­gan, dan pencucian uang terkait pembelian senjata di 1999.

Belakangan Zuma dikait­kan dengan pengusaha India keluarga Gupta yang dituding mempengaruhi pemerintah. Keduanya telah membantah hal itu.  ***

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA