Setidaknya ada 29 wanita yang diamankan. Hal tersebut memicu kritik dari aktivis dan kelompok hak asasi manusia Iran.
Dimut Al Jazeera, mengutip laporan media setempat, para wanita tersebut ditangkap karena dinilai mengganggu keamanan publik.
Tidak jelas di mana lokasi penangkapan namun hal tersebut memicu kritik.
29 wanita yang melepas hijab di depan publik tersebut diketahui merupakan mereka yang mengkespresikan penolakan atas peraturan soal kewajiban berhijab bagi wanita di depan publik. Para wanita tersebut melepaskan hijab mereka di depan publik dan melambaikannya pada kayu layaknya bendera.
Holly Dagres, seorang analis Iran-Amerika, mengatakan bahwa pemerintah Iran sangat sadar bahwa lebih dari separuh penduduknya menentang penggunaan jilbab.
"Ini terbukti dengan fakta bahwa polisi moralitas terus-menerus berpatroli di jalanan kota-kota besar seperti Teheran," kata Dagres.
"Pihak berwenang tahu bahwa jika mereka tidak menindak, wanita Iran akan terus menguji batas-batas dari apa yang mereka dapat dan tidak dapat mereka pakai," sambungnya.
Dagres mengatakan bahwa lebih banyak penangkapan cenderung memicu solidaritas dengan kampanye tersebut.
[mel]
BERITA TERKAIT: