Demonstrasi tersebut didorong oleh kemarahan karena kenaikan harga kebutuhan sehari-hari yang tinggi akibat langkah penghematan yang dilakukan oleh pemerintah.
Polisi dan tentara dikerahkan di sejumlah kota di mana aksi demo terjadi, termasuk Tebourba, di mana ratusan orang muda turun ke jalan setelah pemakaman seorang pria berusia 45 tahun yang meninggal dalam kerusuhan tersebut.
Polisi bersikeras mereka tidak membunuh pria tersebut dan mengklaim pria itu memiliki kondisi pernapasan kronis.
Gelombang protes berujung kekerasan diketahui terjadi di lebih dari 20 kota di Tunisia. Pemuda-pemuda muda memblokir jalan dan melempar batu sehingga menyebabkan polisi melakukan tindakan membalas dengan gas air mata.
Dimuat
The Guardian, protes tersebut pecah setelah para aktivis dan politisi mengecam kenaikan PPN dan pengenalan kontribusi sosial pada awal tahun ini karena sebuah anggaran baru yang diterapkan oleh pemerintah.
Setahun yang lalu, pemerintah Tunisia menyetujui program pinjaman empat tahun dengan Dana Moneter Internasional senilai sekitar 2.8 miliar dolar AS sebagai imbalan atas reformasi ekonomi.
[mel]
BERITA TERKAIT: