Kesepakatan ini dilaporkan bernilai sekitar 2,5 miliar dolar AS. Kesepakatan ini mengkhawatirkan Barat karena sistem tersebut tidak dapat diintegrasikan ke dalam arsitektur militer NATO.
Sebagai bagian dari janji pertahanan kolektif NATO, sekutu mengintegrasikan kapal, pesawat dan sistem senjata mereka untuk membuat mereka bekerja sama, serta berbagi perintah di aliansi.
Kesepakatan tersebut merupakan yang terbaru dalam serangkaian langkah oleh Ankara untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya karena menghadapi ancaman dari militan Kurdi dan Islam di rumah dan konflik di perbatasannya di Suriah dan Irak.
Dalam sebuah pernyataan, Undersecretariat untuk Industri Pertahanan Turki (SSM) mengatakan bahwa Moskow akan memasok baterai rudal S-400 ke Ankara dalam pengiriman awal yang direncanakan untuk kuartal pertama tahun 2020.
Namun, SSM mengatakan bahwa Turki akan membeli dua baterai S-400 dari Rusia berdasarkan kesepakatan tersebut, dengan satu menjadi opsional, dan menambahkan bahwa sistem tersebut akan digunakan dan dikelola secara independen oleh personil Turki, bukan penasihat Rusia.
Dalam keterangan yang sama dikatakan bahwa Angkatan Bersenjata Turki (TSK) akan memiliki kontrol penuh atas sistem tersebut, dan menambahkan bahwa kesepakatan yang ditandatangani pada hari Jumat sebelumnya mencakup klausul mengenai kerja sama untuk keuntungan teknologik dan pembangunan bersama. Demikian seperti dimuat
Reuters.
[mel]
BERITA TERKAIT: