Keputusannya muncul di tengah seruan dari aktivis pro-Palestina untuk menghindari Israel karena masih diliputi dengan demonstrasi dengan warga Palestina.
Dalam sebuah surat pulik seperti dimuat
ABC News, Gerberg mengatakan bahwa sangat disesalkan konser tersebut dibatalkan dan langkah Lorde dianggap sebagai bentuk pemboikotan dan mewakili permusuhan serta intoleransi.
"Saya mengundang Anda untuk bertemu saya secara pribadi untuk membahas Israel, pencapaian dan perannya sebagai satu-satunya demokrasi di Timur Tengah," kata Gerberg di halaman Facebook Kedutaan Besar Israel.
Perwakilan Lorde tidak segera menanggapi hal tersebut atau apakah dia berencana untuk bertemu dengan duta besar tersebut atau tidak.
Lorde sendiri sedianya dijadwalkan untuk tampil di Tel Aviv pada Juni tahun depan sebagai bagian dari tur global untuk mempromosikan albumnya.
Sejumlah pihak dan aktivis mendesaknya untuk membatalkan pertunjukan tersebut dan meminta dalam sebuah surat terbuka pada tanggal 21 Desember agar Lorde menarik diri sebagai bagian dari pemboikotan untuk menentang pendudukan Israel atas wilayah Palestina.
"Bermain di Tel Aviv akan terlihat memberi dukungan pada kebijakan Pemerintah Israel, bahkan jika Anda tidak memberikan komentar mengenai situasi politik," begitu bunyi seruan aktivis.
"Kami percaya bahwa boikot ekonomi, intelektual dan artistik adalah cara yang efektif untuk berbicara," bunyi seruan yang sama.
[mel]
BERITA TERKAIT: