Menteri Transportasi Israel Katz mengatakan pada hari Rabu (27/12) mengatakan bahwa dia telah memilih sebuah pemberhentian kereta bawah tanah yang diusulkan di dekat Tembok Barat di Kota Tua Yerusalem, tepat di tengah kawasan yang diinginkan orang Palestina sebagai ibukota masa depan mereka.
"Saya telah memutuskan untuk memberi nama stasiun Tembok Barat setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump memiliki keputusan berani dan bersejarah untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota orang Yahudi dan Negara Israel," kata Katz dalam sebuah pernyataan seperti dimuat
ABC News.
Stasiun itu rencananya akan akan menghubungkan Yerusalem dan Tel Aviv. Namun demikian, soal pemberian nama itu masih memerlukan persetujuan departemen lainnya.
Pengumuman tersebut dengan cepat dikecam oleh para pemimpin Palestina yang telah geram karena pengakuan Trump.
"Pemerintah ekstrimis Israel berusaha berpacu melawan waktu untuk menjatuhkan fakta di lapangan di kota Yerusalem," kata Wasel Abu Youssef, seorang anggota komite pelaksana Organisasi Pembebasan Palestina.
[mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: