Sebanyak 25 orang dari Eritrea, Sudan dan Ethiopia tiba di Bandara Charles de Gaulle di Paris dalam penerbangan pertama dari Niger. Di antara mereka ada 19 perempuan dan enam orang laki-laki serta dua bayi.
Mereka akan ditempatkan di sebuah biara di wilayah Alsace, Prancis timur, selama empat bulan, di mana mereka akan mendapat dukungan psikologis dan pengajaran bahasa Prancis.
Kemudian kelompok nirlaba France Horizon akan membantu setiap individu menemukan perumahan permanen.
Prancis telah berada di garis depan untuk mencoba membantu mereka yang melarikan diri dari perbudakan menemukan jalan yang aman dari Libya.
Perancis berencana untuk mengambil 10.000 pengungsi pada tahun 2019, dengan 3.000 orang berasal dari program pemukiman kembali di Niger dan Chad.
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengumumkan rencana tersebut setelah rekaman video
CNN menunjukkan menunjukkan bahwa para migran dijual ke perbudakan di negara Afrika Utara, beberapa dengan harga masing-masing sebesar 400 dolar AS.
Penerbangan lebih lanjut dari Niger diperkirakan akan mendarat pekan ini di Paris, dengan kedatangan tambahan ditetapkan untuk bulan Januari.
[mel]
BERITA TERKAIT: