Secara garis besar, dalam dokumet Strategi Keamanan Nasional Amerika Serikat terbaru itu, Trump menerapkan prinsip "America First"-nya dengan berjanji untuk mengutamakan kepentingan warga Amerika Serikat pada berbagai isu, termasuk memerangi terorisme, meningkatkan kontrol perbatasan, menerapkan kebijakan imigrasi yang ketat, dan mempromosikan ekonomi Amerika Serikat.
Trump menekankan bahwa kemakmuran ekonomi harus dianggap sebagai pilar keamanan nasional serta berjanji untuk mengejar perdamaian melalui kekuatan.
Dalam dokumen tersebut, dia menyebut bahwa ada tiga prinsip "penantang" untuk tujuan ini yakni kekuatan revisionis China dan Rusia, negara-negara nakal Iran dan Korea Utara, dan organisasi ancaman transnasional, khususnya kelompok teroris jihad.
Trump secara eksplisit menyebut China dan Rusia sebagai "kompetisi" yang berusaha untuk menantang kekuatan, pengaruh, dan kepentingan Amerika dan mencoba mengikis keamanan dan kemakmuran warga Amerika.
Mengkritisi hal itu, seorang pengamat di Institute for Policy Studies di Washington DC, Phyllis Bennis mengatakan bahwa keamanan nasional Amerika Serikat belum ditingkatkan di bawah administrasi Trump.
"Saya pikir gagasan tentang 'America First' ini telah diterjemahkan pada era Trump menjadi pilihan langsung perang melawan diplomasi. Saya pikir apa yang kita lihat sekarang adalah fokus baru untuk menentukan pesaing strategis, terutama Rusia dan China, dalam konteks mengerahkan dominasi atas mereka," kata Bennis kepada
Al Jazeera (Selasa, 19/12).
"Ini bukan tentang perlindungan orang-orang di AS, ini tentang penggunaan kekuatan ekonomi benar-benar sebagai bagian dari strategi perang," katanya.
Pengamat lain dari Institusi Brookings di Washington DC, Tarun Chhabra, mengatakan bahwa kompetisi adalah tema utama strategi Trump.
Sementara pemerintahan Barack Obama menyebut China baik dalam hal persaingan maupun kerjasama dengan Amerika Serikat, Trump benar-benar memberikan penekanan pada hanya pada kompetisi.
"Kerja sama sebagai catatan kaki," kata Chhabra.
Dalam dokumen itu juga disebutkan bahwa Amerika Serikat akan memperdalam kerja sama dengan sekutu Eropa untuk melawan subversi dan agresi Rusia, dan ancaman yang ditimbulkan oleh Korea Utara dan Iran.
[mel]
BERITA TERKAIT: