Emas spot melonjak ke rekor tertinggi baru di level 4.529,8 Dolar AS per ons, mencatatkan tren pertumbuhan tahunan terkuat sejak 1979.
Sementara emas kontrak berjangka untuk pengiriman Februari naik 1,3 persen menjadi 4.559 Dolar AS.
Kenaikan ini didorong oleh melemahnya indeks Dolar AS serta tingginya permintaan aset aman (safe haven) akibat ketegangan geopolitik global.
Namun, bintang utama dalam perdagangan kali ini adalah perak, yang harganya terbang 7 persen hingga menembus angka psikologis 77 Dolar AS per ons untuk pertama kalinya.
Sepanjang tahun ini saja, perak telah melonjak 167 persen akibat krisis pasokan dan statusnya sebagai mineral penting. Tidak ketinggalan, platinum juga mencetak rekor di level 2.411,46 Dolar AS atau naik 8,7 persen, sementara paladium melonjak hampir 10 persen.
Investor mengantisipasi pemangkasan suku bunga lebih lanjut pada tahun 2026, yang diperkuat oleh spekulasi kebijakan moneter yang lebih longgar di bawah pemerintahan Donald Trump.
Ketegangan di Nigeria dan tren bank sentral dunia yang mengurangi ketergantungan pada Dolar terus mengalirkan dana ke pasar logam.
Investasi ETF, arus masuk modal yang kuat ke dana investasi logam turut mempercepat reli harga.
Meski harga yang sangat tinggi mulai membatasi pembelian ritel di negara konsumen besar seperti India, para analis memprediksi tren kenaikan ini masih akan berlanjut. Target harga emas selanjutnya diprediksi mencapai 4.686 Dolar AS, dengan potensi menyentuh level 5.000 Dolar AS pada paruh pertama tahun depan.
BERITA TERKAIT: