Ledakan terjadi di Baumgarten, Austria yang merupakan pusat distribusi dan penerimaan kunci untuk ekspor dan impor gas, termasuk dari Rusia, pemasok gas terbesar di Eropa.
Gas alam diangkut ke Baumgarten melalui Slovakia dan Jerman di sepanjang beberapa jaringan pipa. Aliran gas kemudian dikirim ke seluruh Eropa melalui jaringan transmisi Austria.
Ledakan di Austria berimbas pada pasokan gas di sejumlah negara Eropa, termasuk Italia. Di Italia, Menteri Industri Carlo Calenda mengumumkan keadaan darurat karena kekurangan pasokan gas.
Ia mengatakan bahwa negara tersebut harus bergumul dengan masalah pasokan energi yang serius dan menggarisbawahi kebutuhan untuk mengembangkan Trans Adriatic Pipeline (TAP). Proyek ini dirancang untuk memberi Italia rute pasokan baru namun telah tertunda oleh demonstrasi.
"Jika kita memiliki TAP, kita tidak perlu mengumumkan keadaan darurat," kata Calenda.
Di Inggris, pasar gas terbesar di Eropa, gas untuk pengiriman segera naik 35 persen menjadi 92p per term, level tertinggi selama empat tahun.
Negara lain yang terkena dampak langsung termasuk Kroasia, Hungaria, Slowakia dan Slovenia.
Polisi Austria mengatakan ledakan di Baumgarten, yang berada di timur laut Wina, disebabkan oleh masalah teknis.
Pemasok gas yang berbasis di Moskow Gazprom PJSC mengatakan bahwa pihaknya mengerjakan redistribusi arus gas dan melakukan yang terbaik untuk mengamankan pasokan gas tanpa gangguan ke klien pada arah transportasi ini.
Volume gas yang lewat ke barat melalui Ukraina, negara transit utama untuk gas Rusia, berkurang sepertiga akibat ledakan tersebut.
Rute transit gas utama Slovakia ke Austria dihentikan setelah kebakaran, kata operator pipa Slovakia, Eustream.
[mel]
BERITA TERKAIT: